Jumat, 16 Juli 2010

PERUBAHAN SOSIAL, MENUNTUT UMAT UNTUK BERFIKIR
Oleh : Joko Andy
Manusia dibekali oleh Allah dua fitrah, yaitu Fitrah Munazzalah (yang diturunkan) dan Fitrah Mukhollaqoh (bawaan). Fitrah yang diturunkan adalah firman-firman-Nya yang dibawa utusan dan fitrah bawaan adalah ruh (Sajadah ; 7-9, Hijr : 29 dan Shad : 72). Dalam diri manusia juga terdapat akal (az-Zumar:21) dan hawa nafsu (asy-Syams:7-8) dengan pengawalannya berupa kalbu dan indera (an-Nahl:78). Dengan akal, indera, dan kalbu manusia memperoleh ilmu pengetahuan.
Manusia tidak akan pernah lepas dari pada aktifitas berfikir, karena dengan berfikir maka manusia itu ada. Sejatinya mnusi memiliki naluri bawan untuk megetahui segla sesuatu, ketika seseorang ingin mengetahui sesuatu itu maka ia akan berfikir pa, bagaimana Dan kenapa hal itu demikian Dan seterunya.ketika ia berfikir itulah maka ia merasa bahwa ia ada Dan hidup.rang yang tidak berfikir Dan tidak menggunakan akalnya maka ia sebenarnya tidak menyadari bahwa ia hidu Dan ada, ia tidak merasakan kehidupan yang sebenarnya.
Perubahan sosial saat ini cenderung memaksa manusia untuk berfikir mencari jalan keluar bagi kelangsungan hidupnya. Perubahan sosial berkembang seiring dengan perkembangn ilmu pengetahuan dan teknologi serta pola atau gaya hidup manusia. Wibisono Siswomiharjo mencatat perubahan sosial sekarang bercirikan :
 Mondial, karena perubahan mencakup seluruh pelosok negeri didunia. Nyaris tidak ada bagian dari dunia yang bebas dari gelombang perubahan itu.
 Spektakuler, karena perubahan itu terjadi serentak, mendadak dan tidak memberikan waktu yang cukup bagi bangsa lain untuk bersiap-siap.
 Radikal, karena perubahan sosial itu mepengaruhi kehidupan manusia sampai pada sendi-sendi dan dasariah seperti soal akhlak dan pandangan hidup.
Ketua DKPM, Semester IV
Asal Lubuk Linggau, Palembang , Sum-Sel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar